wangmuba.com – Kleptomania dan pencurian adalah dua perilaku yang sering disalahpahami sebagai satu dan sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dari segi motivasi dan psikologi.
Perbedaan Kleptomania dan Pencurian: Pencuri biasanya adalah individu yang mengambil barang milik orang lain dengan sengaja, sering kali untuk keuntungan ekonomi. Pencurian adalah tindakan kriminal yang dapat dilakukan dengan berbagai motif, termasuk kebutuhan finansial atau keinginan untuk memiliki suatu objek. Pencuri mungkin menggunakan kekerasan atau ancaman, terutama jika menghadapi perlawanan.
Sebaliknya, kleptomania adalah gangguan kontrol impuls yang menyebabkan seseorang memiliki dorongan kuat untuk mencuri tanpa kebutuhan atau keinginan finansial yang jelas. Pengidap kleptomania seringkali tidak memerlukan barang yang mereka curi dan mungkin bahkan membuangnya setelah pencurian. Sebelum mencuri, mereka mungkin merasakan ketegangan yang intens dan dorongan adrenalin, dan merasa lega setelah berhasil mencuri, tetapi kemudian merasa bersalah atau tertekan.
Penyebab Kleptomania: Kleptomania sering kali berkaitan dengan kondisi kesehatan mental lainnya. Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita dan sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, bipolar, depresi, gangguan makan, dan masalah kontrol impuls lainnya. Gangguan ini juga bisa terkait dengan jalur neurotransmitter di otak yang berperan dalam kecanduan perilaku, termasuk sistem serotonin, dopamin, dan opioid. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kleptomania mungkin terkait dengan gangguan obsesif-kompulsif, mengingat kedekatannya dengan gangguan suasana hati seperti depresi.
Penting untuk memahami bahwa kleptomania bukan hanya tentang pencurian, tetapi lebih merupakan manifestasi dari masalah kesehatan mental yang lebih dalam. Oleh karena itu, penanganan kleptomania memerlukan pendekatan yang berfokus pada pengobatan gangguan mental yang mendasarinya serta terapi perilaku untuk membantu mengelola impuls mencuri. Selanjutnya, informasi lebih lanjut tentang kleptomania pada anak dan remaja bisa ditemukan dalam artikel berjudul “Kleptomania pada Anak, Apa yang Menjadi Penyebabnya?” untuk memahami lebih dalam tentang kondisi ini pada usia muda.
Untuk mengatasi kleptomania, pendekatan yang digunakan biasanya melibatkan terapi dan pengobatan. Berikut ini adalah beberapa strategi yang umum digunakan dalam penanganan kleptomania:
Terapi Psikologis: Terapi ini bisa dilakukan secara individu atau kelompok. Salah satu tujuan utama terapi adalah mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang mendasari keinginan untuk mencuri. Terapi perilaku kognitif (CBT) sering digunakan untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku yang berkontribusi pada kleptomania. Dalam CBT, pasien diajarkan strategi untuk mengenali dorongan untuk mencuri, mengendalikan dorongan tersebut, dan menggantinya dengan perilaku yang lebih sehat.
Pengobatan Medis: Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRIs) sering diresepkan untuk membantu meningkatkan kadar serotonin dalam otak, yang dapat mengurangi impuls untuk mencuri. Naltrexone, obat yang digunakan untuk mengatasi ketergantungan, juga bisa digunakan untuk mengurangi kesenangan atau dorongan yang dirasakan saat mencuri.
Dukungan Kelompok: Mengikuti kelompok dukungan bisa sangat membantu bagi beberapa orang dengan kleptomania. Berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami masalah serupa bisa mengurangi perasaan isolasi dan malu serta memberikan strategi baru untuk mengelola kondisi tersebut.
Intervensi Awal: Mengidentifikasi dan mengatasi kleptomania sedini mungkin dapat meningkatkan hasil pengobatan. Orang-orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kleptomania atau gangguan kontrol impuls lainnya mungkin perlu dipantau lebih awal.
Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang kleptomania baik di kalangan publik maupun profesional medis sangat penting. Pendidikan tentang gangguan ini bisa membantu mengurangi stigma dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi tersebut.
Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah kleptomania, mengenali tanda-tanda awal dan mendapatkan intervensi dini dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas dorongan untuk mencuri. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin mengalami kleptomania, sangat penting untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif.